Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Tidak ada yang begitu spesial dari diriku sampai aku benar-benar mengenal diriku sendiri. Selama ini, aku tidak pernah mencoba mengenal diriku, selain dari apa yang orang lain katakan. Terdengar konyol, bagaimana mungkin seseorang tidak mengenal dirinya sendiri, ya, kan? Iya, benar. Namun, coba dipikir-pikir lagi, apa yang selama ini kamu lihat dari dirimu itu adalah apa yang sesungguhnya dirimu rasakan? Tidak, terkadang itu hanya cara agar kamu merasa baik-baik saja.
Merasa kecewa saat harapan tak sampai, merasa sedih saat keinginan tak terwujud, serta merasa ingin menangis saat apa-apa yang seharusnya menjadi baik, justru sebaliknya. Semua perasaan itu terjadi karena kita kurang mengenal diri sendiri. Seseorang yang telah mengenal dirinya dengan baik, maka tidak akan berekspektasi di luar batas, tidak akan berharap pada yang mustahil, dan tidak akan membiarkan dirinya sendiri tersakiti karena keinginan-keinginan yang sulit dia capai, kecuali bila dia siap mengemban risiko.
Aku jelas sama seperti orang-orang yang sering kecewa dengan dirinya sendiri. Maka dari itu, selama 30 hari terakhir, aku menulis penggalan cerita tentang diriku sendiri. Bukan narsisme, aku hanya ingin belajar mengenal diriku sendiri lebih daripada orang lain. Diriku adalah orang yang berhak mengetahui segalanya tentang aku. Mari, luangkan waktu sejenak untuk bercengkerama dengan diri sendiri.