Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Novel "Mahatari Lembah Cawan" yang terinspirasi dari Serat Musarrar Jayabaya dan Kakawin Baratayuda mengisahkan tentang kelahiran Parikesit Sang Ratu Adil pasca perang Baratayuda. Suatu perang antara keluarga Pandawa versus keluarga Korawa. Perang antara kedua trah Barata di rimba Kurusetra yang berakhir dengan sampyuh (mati bersama). Dikatakan sampyuh karena dalam perang tersebut mengakibatkan tewasnya seluruh Keluarga Korawa dan kroni-kroninya. Sementara, Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa)) yang berhasil memenangkan perang tersebut berakhir tewas secara tragis di Gunung Himalaya sesudah meninggalkan Hastinapura. Suatu negeri warisan Pandu Dewanata yang diibaratkan sebagai wadah tak berisi karena sudah dikuras habis-habisan oleh Korawa untuk berpoya-poya. Pasca tewasnya Korawa dan Pandawa, lahirlah Parikesit Sang Ratu Adil, putra Abimanyu yang lahir dari rahim Dewi Utari, di Lembah Cawan. Dilah sang matahari Hastinapura yang membangun negerinya yang porak poranda dari nol kecil. Dialah matahari yang akan memberikan pencerhan bagi seluruh kawula Hastinapura sesudah masa kegelapan. Novel ini sangat cocok untuk dibaca pasca Covid-19. Di mana, seorang pimpinan negara dan pimpinan daerah dituntut sebagai sang pencerah yang dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat sesudah mengalami krisis ekonomi, psikis, dan sosial berkepanjangan. Selamat membaca!
Cerita yang bagus memang lahir dari seseorang yang "menguasai" ceritanya. Seperti cerita ini, saya rasa, penulis benar-benar menguasai perihal pewayangan.👍🥰