Anantha Christelle Handoyo, sosok gadis pendiam dengan berjuta mimpi. Orang tidak akan menyangka jika Atha adalah sosok gadis ambisius yang sangat perfeksionis dan keras kepala. Hanya satu orang yang sangat mengenalnya dengan baik, Denias Erlangga Saputra. Laki-laki yang sudah menghiasi hari-harinya sejak masa putih abu-abu.
Keduanya sangat berbeda. Amat sangat berbeda. Jika ada yang bertanya apa perbedaan mereka, dalam sekali kedipan mata keduanya akan dengan cepat menuliskan daftar perbedaan mereka yang demikian kentara. Lain halnya jika pertanyaan berganti haluan. Apa persamaan di antara keduanya? Mungkin setelah menit-menit berlalu, keduanya masih akan tetap bungkam, mencoba mencari kesamaan di antara mereka.
Namun di atas segala perbedaan itu, hanya Elang yang sanggup menghadapi kekeraskepalaan juga keegoisan Atha, dan hanya Atha yang sanggup menghadapi kesintingan serta kecuekan Elang. Ketika badai masalah menghantam mereka, dan tentangan dari berbagai pihak terus menarik mereka untuk saling menjauh, hanya satu yang membuat tetap bertahan. Kepercayaan.
Cerita ini berisi tentang perjalanan Atha dan Elang membuktikan pada dunia, bahwa mereka ada untuk bersama. Bahwa perbedaan bukan diciptakan untuk dijadikan sebagai jurang pemisah, namun perbedaan ada untuk membuat dunia menjadi berwarna. Mengajarkan kepada sang pemilik perbedaan tentang pengertian dan penerimaan.