Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Aku menemukan kisah ini pada saat Aku tour ke Pulau Jawa. Aku dan ke tujuh teman sekolah ku sedang berlibur disana. Kami berdelapan merencanakan akan melakukan sebuah eksperimen supranatural. Rencana itu berjalan lancar dan tidak terjadi apa pun ketika kami melakukan nya. Namun, beberapa hari setelahnya mulai lah sesuatu terjadi. Satu per satu dari kami merasakan hal itu. Kejanggalan demi kejanggalan yang kami hadapi di luar logika. Aku hanya berfikir bahwa kami sedang di kerjain oleh seseorang. Kami pun melihat sebuah gundukan tanah di kebun Paman Nos. Kami begitu penasaran dengan gundukan yang sangat mencurigakan. Tetapi, kami di larang oleh salah satu pemuda bernama Erwin untuk mendekati gundukan tanah. Dia berasumsi bahwa gundukan itu baru saja di tanami bibit durian. Hingga suatu ketika Aku bertemu dengan seorang wanita cantik di kebun itu. Aku tidak menaruh curiga apapun dengannya. Tentu saja saat itu Aku berkenalan dengan nya dan dia menyebutkan namanya Mirna. Bagaimana kelanjutan pertemuan nya? Apa isi dari gundukan tanah yang di rahasiakan? Dan mengapa kami tidak di perkenankan ke kebun itu?