Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Andai aku tahu mati itu rasanya sakit, aku akan menarik semua ucapan tentang keinginan untuk segera mati."
Itu ucapan Meranti yang didengar Mario ketika mengalami delusi paska kematian gadis tersebut.
Jika saja waktu bisa ditarik mundur. Meranti pasti akan menjalani hidup dengan baik tanpa pernah berpikir untuk mati. Mario tentu akan melarang Meranti habis-habisan untuk ikut mendaki Gunung Marapi tanpa dirinya. Dan Bu Yuli, mama Meranti, mesti akan lebih adil membagi kasihnya antara anak-anak sambung dan putri kandung sendiri, sehingga Meranti tidak merasa tersisih.
Hanya saja, takdir sudah ditetapkan. Tuhan mengabulkan keinginan Meranti untuk melewati perjalanan indahnya menuju kematian, lantas menyisakan sesal tak berkesudahan bagi pribadi yang telah mengabaikan dirinya selama ini.