Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Qiro dan Qolbi, sepasang anak punk, mengekspresikan diri mereka dengan bermain musik di pinggir jalan di depan masjid Mambaul Hikmah. Mereka berpakaian mencolok dan berani, memainkan musik keras dan bernyanyi dengan lirik yang kritis dan provokatif. Namun, kedatangan Pak Ustaz Fatur, yang mencoba berbicara dengan mereka dan menghentikan pertunjukan mereka, memicu konflik. Qiro dan Qolbi menolak untuk mendengarkan Pak Ustaz Fatur dan melanjutkan pertunjukan mereka dengan lebih keras dan lebih kasar. Pak Ustaz Fatur merasa tersinggung dan mencoba untuk merebut alat musik mereka, tetapi Qiro dan Qolbi menolak untuk menyerah dan mempertahankan identitas mereka sebagai anak punk.
Semoga terpilih Cik dan sukses selalu. Saya puas endingnya dan kisah ini sangat menarik. Banyak pelajaran yang dipetik, dari persaudaraan dan juga perjuangan kakak beradik tiri ini. Endingnya cantik dan makna tersiratnya dapat ''ORANG YANG MATI TIDAK AKAN MENCERITAKAN KISAHNYA'' seperti sebuah kesalahan paham, ada baiknya jangan diumbar di media, karena yang tahu masalah sebenarnya adalah yang bersangkutan saja (2 orang)
Pintar. Novel ini menggunakan filsafat punk setipis kulit. Semangat punk yang terasa alus-alus ala kadarnya membuat novel ini leluasa untuk menjadikan tema religi dan gotik sebagai landasan pacuannya. Ceritanya ditulis dengan bahasa sederhana. Ia pun menjadi bentuk penyederhanaan manifestasi hidup kaum punk yang pada akhirnya bisa dinikmati beragam kalangan. Novel ini seperti meringkas renungan dari filsuf Nietzsche yang sering dikait-kaitkan dengan the way of life-nya kaum sub-kultur itu. Cara gampang membaca novel ini adalah dengan melihat perimbangan antara susunan peristiwa yang rinci, cerita yang bulat, sesuai tema kompetisi, dengan tetap memegang jargon DIY. Super duper ulala.