Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Hanindito Laerasatya, seorang mahasiswa desain grafis yang juga bekerja sebagai jurnalis dan fotografer, mendapat tugas dari kantornya untuk menulis artikel dalam rangka memperingati Hari Seni Sedunia. Ia ditugaskan meliput sebuah karya seni di Galeri Byakta, sebuah tempat yang menyimpan sejarah panjang dunia seni.
Di sana, Dito menemukan sebuah lukisan tua yang berbeda dari yang lain. Tidak ada warna, tidak ada biodata, dan tidak ada nama sang pelukis—hanya sebuah paraf kecil yang hampir tak terlihat. Keinginannya untuk menggali lebih dalam muncul ketika tanpa sengaja ia menemukan paraf serupa di sebuah lukisan lama milik keluarganya—potret eyang putrinya di masa muda.
Dari situlah perjalanan Dito dimulai. Ia menelusuri jejak sang pelukis misterius, menggali kenangan yang telah lama terkubur, hingga menemukan kebenaran yang tak pernah diceritakan dalam keluarganya. Perlahan, Dito menemukan nama yang hilang: Aryasatya Adiwangsa. Sosok seniman berbakat yang ternyata adalah kakeknya sendiri.
Namun, semakin dalam Dito menyelidiki, semakin banyak kepedihan yang terungkap. Ia menyadari bahwa nama besar yang seharusnya dikenang justru dilupakan oleh keluarganya sendiri. Sang pelukis bukan hanya kehilangan identitas dalam dunia seni, tetapi juga dalam keluarganya. Dito menghadapi kenyataan bahwa kakeknya telah dihapus dari sejarah mereka, dan alasan di balik semua itu lebih menyakitkan dari yang ia bayangkan.
Dalam perjalanan ini, Dito tak hanya menemukan kisah masa lalu, tetapi juga memahami arti cinta, kehilangan, dan pengorbanan. Di antara ilalang yang bergoyang di atas makam sang pelukis, sejarah yang hampir terlupakan akhirnya menemukan jalannya kembali.
Sebuah kisah tentang seni, keluarga, dan cinta yang tetap hidup meski waktu telah lama berlalu.