Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Ferdinand mengambil bingkisan besar itu dari mobil dan ngasih bingkisan gede itu ke gue.
"Berat gak?" tanyanya antara perhatian dan khawatir kalo bungkusannya kenapa-kenapa. " Enggak" jawab gue secepat kilat, sok -sok kuat, padahal lumayan berat sih. Ngasih apa sih nih orang, batu apa? " itu isinya ukiran batu giok" lanjut Ferdinand. Buset! Psikolog mah beda ya, dia bisa baca pikiran gue. " yakin gak berat?" tanyanya lagi memastikan. " nggak.. bentar ya, saya bawa masuk dulu." dengan gerakan cepet gue gotong masuk tuh bingkisan ke dalem, dan yes seperti biasa, si idiot Jennifer ini kesandung kaki sendiri.
You know what? Gue jatoh dengan sempurna bersama bingkisan itu. Gue bisa denger ada suara "Krekk!" . Saat itu gue berharap tulang gue aja yang retak, jangan bingkisan batu gioknya. Kesan pertama begitu.. MEMALUKAN! IDIOT! Si Ferdinand cuma bisa bengong ngeliat gue jatoh sama bingkisannya. Nih orang bengong aja cakep banget. Ishhh bukan saatnya mikir gitu Jennifer!
"gak papa - gak papa" kata gue ke Ferdinand sambil berusaha bangun.
Yeeehh, gak ditanya juga! Muka ini ya Tuhan! Gue cepet-cepet ngangkat bingkisan besar yang udah letoy, tidak sekokoh waktu gue gotong. Duh, bener kan batunya retak. Batu gioookk iniii, harganya pasti lebih mahal dari harga diri gue!
Nih si ganteng bengong mulu sih ah! Gak kaya di drakor - drakor , gercep kek waktu lakon utamanya mau jatoh, ditangkep gitu, terus kan dipeluk pandang-pandangan.
Itulah sekilas cerita idiot gue sewaktu pertama kali ketemu sama Ferdinand, cowok yang dijodohkan Ama (nenek) buat gue. Oh tenang, masih banyaaaaak banget kok kisah-kisah idiot gue. Jadi, gue ini udah umur 28 tahun, tapi pacaran sekali aja belom pernah gaeesss.. Jomblo perak akut gue..
Gue dibesarkan didalam keluarga yang penuh aturan, sehingga membentuk gue jadi pribadi yang introvert, clumsy dan kikuk. Tiap kumpul keluarga gue selalu ditanya "pacarnya mana?" "kapan nikah?" , pernah malah ditanya "hamil berapa bulan?" pas gue lagi gembrot-gembrotnya. Nggak sopan banget sih!
Akhirnya terjadilah konspiresyen antara Ama dan Papa gue yang menjodohkan gue dengan seorang Psikolog ganteng bernama Ferdinand. Gue kira dewa cinta sudah memihak gue, tapi ternyata dewa cinta pun masih pengen main petak umpet sama gue.
Semua mimpi kisah romantis gue sama Ferdinand menjadi luluh lantak semenjak gue terjebak jadi Manager seorang Aktor ternama, yang dijuluki Raja Skandal bernama Dean Ivander (Dee). Ditambah, gue harus berhadapan dengan masa lalu Dee, seorang artis bernama Eve Margott.
Banyak orang yang memuja Dee, tapi dari awal pertemuan kami, kami seperti dua kutub berlawanan. Anehnya cuma di deket Dee, gue bisa jadi pribadi yang terbuka dan nggak kikuk.
So, silahkan dinikmati kisah cinta gue yang bikin gemes, deg-degan, ngakak, nangis and full of idiotic stories. Well, seperti pepatah bilang "When you are in the presence of love, you will be auto idiot person". Nggak usah google cari pepatah by siapa yeee, because gue ngarang tapi its true!