Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Saya pasien psikiatri rawat jalan sejak tahun 2020 dengan diagnosis skizo (f20). Sebuah kondisi yang membuat keseharianku bergantung pada obat obatan yang harus saya konsumsi setiap hari. Dengan efek samping memori ini tidak lagi bisa mengingat dalam jangka waktu lama dan berbicara sulit.
Perjalanan dengan diagnosis tersebut tidaklah mudah. Beberapa kali kalah dengan keadaan dan sempat kambuh (relaps) karena tidak lagi meminum obat obatan tersebut dengan rutin, 2 kali masuk ruang Igd dan 2 kali ambil darah. 10 hari bedrest total rawat inap, serta berkali kali muntah ketika berkonsultasi empat mata dengan dokter psikolog membahas luka luka yang ada.
Hebatnya, setelah itu saya tetap produktif bekerja. Setiap pagi harus berjuang melawan cemas yang datang tanpa alasan, dan melewati dua fase manik serta depresi yang bergantian yang membuat saya kelelahan.
Belum lagi olok-olok sekitar atas fase kambuh (relaps) yang membuat saya merasa terasing. Walau demikian, saya tetap memaksa diri untuk tersenyum dan menyapa semua orang seolah tidak ada apa apa. Berinteraksi, tertawa dan menjadi ringan seperti orang lain. Memiliki hobi menulis, mencari ketenangan lewat ibadah. Tapi tetap, ada waktu di mana fase depres datang membuat saya hanya ingin menangis, diam bahkan menghilang.
Entah kenapa juga saya mengiyakan 77 pertanyaan itu. Yang pasti dalam hari hariku yang sunyi, saya tidak berdoa untuk diberikan umur yang panjang. Saya hanya berdoa ketika tiba waktunya, urusan saya di dunia sudah selesai. Bekal sudah cukup, dan semoga saya tidak membawa penyesalan yang diakibatkan oleh langkah bodoh saya semasa hidup. 🖤
Bagaimana caranya saya mampu bertahan? Sebentar, saya akan ceritakan di novel ini.