Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sebuah virus yang melanda dunia telah benar-benar mengubah keadaan. Apalagi dengan mengetahui pemerintah yang membuat penerapan sistem lockdown. Dunia begitu sepi, sedangkan tanah padat dengan kematian manusia. Tidak terdengar suara, namun begitu ramai dan sesak di sosial media. Perang dengan pertumbahan darah tidak lagi menakutkan, karena menghabisi mental dan perampasan hak orang lain jauh lebih mengerikan. Seorang yang bernama Corona Pratiwi, atau yang kerap dipanggil Ina, beserta dengan kelima rekan dekatnya yaitu Kava, Nooba, Noora, Brian, dan Wildan adalah tokoh-tokoh anak muda yang akan direpotkan dengan segala hal yang terjadi. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka bekerja disalah satu media ternama. Dengan aturan demi aturan yang ada, dengan segala hal yang berkaitan meyebabkan hal-hal tidak terduga terjadi. Pada waktu yang sama, kematian dimana-mana. Seseorang juga kehilangan dua orang yang berharga, yaitu seorang Ibu dan rekan dekatnya. Berawal dari sinilah, mereka dipaksa agar dapat menelaah segala hal, dibalik pandemi yang terjadi. Satu persatu dihadapkan dengan ilustrasi dan tragedi. Begitu menguras keberanian, mental, tekanan, hingga mengubah sudut pandang dan perspektif hidup mereka. Cerita akan semakin memeras cara pikir pembaca, ketika mengetahui ayah rekan dekat mereka membunuh salah satu diantaranya. Semua terdiam, namun tidak benar-benar bungkam. Perkotaan, pasar, hiruk pikuk, dan tempat ibadah sedang di tutup rapat-rapat. Tapi, fikiran manusia justru berkecamuk dan sangat padat. Tuhan sedang memberi kita waktu, untuk belajar menelaah sesuatu. Kisah ini akan melebihi sejarah, di sepanjang waktu.