Rania kehilangan segalanya dalam satu malam—orang tua, rumah, dan arah hidup. Terjebak dalam kabut duka, ia dipaksa tinggal bersama keluarga yang nyaris asing baginya. Namun, hidup tak pernah benar-benar berhenti. Perlahan, Rania menemukan kembali warna dalam hidupnya: lewat suara hujan di atap, tawa seorang sepupu yang cerewet, dan perhatian diam-diam dari tetangga bernama Juna. "Lihatlah Dunia Sekali Lagi!" adalah kisah tentang kehilangan, harapan, dan keberanian memulai lagi. Sebab, terkadang pelangi tak muncul karena kita mencarinya, melainkan karena kita berani menunggu hujan reda.