Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Hidup Wallaili Wannahar berubah ketika diterima sebagai murid oleh Abah Suradira, seorang mursyid yang mengajarkannya ilmu tasawuf. Jalan tasawuf yang ditempuh Lail-begitu pemuda itu biasa dipanggil-hanya memiliki Allah di ujungnya. "Sebelum ada apa-apa, sebelum apa-apa ada, sebelum ada itu ada, ada Allah." Begitulah yang selalu diingatkan oleh Abah Suradira. Di tengah-tengah proses belajarnya, Lail menghadapi dilema ketika dijodohkan orang tuanya dengan Kinasih, teman masa kecilnya. Hati Lail bimbang karena ia merasa belum siap untuk menikah. Lebih-lebih, Lail justru jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Layla. Meski belum kenal betul, entah kenapa Lail merasa bahwa Layla adalah belahan jiwanya. Akan tetapi, benarkah demikian?
Layla tak menceritakan melodrama sejoli yang jatuh cinta, bukan pula kisah pencarian cinta yang berujung lara, melainkan semacam pengantar bagi pembaca untuk memahami ragam cinta beserta konsekuensinya. --K.H. Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama Republik Indonesia.