Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Seperti banyak remaja pria lainnya, Dani suka bermain sepakbola. Ia suka bermain futsal dengan tetangga satu perumahan. Ia suka bermain sepakbola saat hujan. Ia ikut klub sepakbola dan bermain di kompetisi sepakbola.
Namun, tidak seperti banyak remaja pria lainnya, Dani serius ingin menjadi pemain sepakbola profesional.
Dan, seperti banyak orangtua lainnya, Babeh tidak ingin Dani menjadi pemain sepakbola profesional. Seperti banyak penduduk Indonesia lainnya, Babeh tahu kompetisi sepakbola sudah terlampau busuk digerogoti judi dan pengaturan di bawah meja. Seperti banyak ayah lainnya, Babeh ingin Dani ambil aman saja, meneruskan perusahaan Babeh yang sudah bisa berjalan sendiri tanpa harus banyak diurus susah-susah.
Seperti banyak ayah dan anak lainnya, komunikasi Babeh dan Dani tidak begitu bagus, sampai mereka harus mengambil keputusan dengan melakukan taruhan. Jika Dani bisa menjadi juara di kompetisi tingkat nasional sebelum lulus SMA, Dani akan dikirim berlatih sepakbola ke Inggris langsung. Dan jika gagal, Dani harus berhenti bermain dan ikut Babeh ambil aman.
Padahal, seperti layaknya kompetisi tingkat nasional, kompetisi antar klub tingkat junior yang diikuti Dani diisi oleh tim-tim yang amat kuat dan pemain-pemain yang bahkan jauh lebih hebat dari Dani.
Lalu, seperti banyak manusia biasa lain, Dani mulai meragukan keputusannya saat melihat halangan yang amat besar di depan mata.