Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Seorang anak tidak bisa memilih akan dilahirkan dari Rahim ibu yang seperti apa. Konon katanya seorang bayi sebelum dilahirkan sudah terlibat perjanjian dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sebagaimana dalam Firman Allah SWT: "Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyerumu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman". (QS. Al Hadid [57]:8).
Ketika si bayi sudah dilahirkan kedunia dia tidak akan ingat lagi perjanjian seperti apa yang sudah dia sepakati dengan Tuhannya.
Pun dengan sosok bayi yang bernama Larasati, bukan pilihannya jika dia harus menjalani kehidupan di dunia sebagai seorang anak yang bernasab dari ibunya tanpa mengenal sosok Ayah yang sudah menanamkan benih di Rahim ibunya.
Laras yang sudah tahu kondisi dan kenyataan siapa dirinya sejak masuk sekolah dasar tak lantas membenci ibunya, ketika dia telah menginjak dewasa malah dia bersyukur terlahir dari Rahim sosok ibu yang luar biasa dan istimewa, dengan kondisinya yang seperti itu, dia harus menjalani beraneka warna dunia, dari yang manis sampai yang pahit.
Untungnya ibunya berhasil menanamkan kepadanya bahwa dunia ini sangat manis tanpa kita harus menyalahkan takdir yang sudah kita terima. Takdir selalu berteman baik dengan kita asal kita meyakini bahwa setiap hari adalah hari baik untuk kita.
Ikuti kisah si cantik Laras, semoga ada ibroh yang bisa diambil dari kisah singkat ini.