Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bunyi kunci lokerku terbuka. Tanganku meraba-raba untuk mengambil kitab yang akan dikaji sore ini. Tanganku kemudian menabrak sebungkus kurma yang berada di dalam loker. Niatanku teralih untuk memakan buah itu sebutir saja. Aku akan mengambil sebutir buah yang dulu sangat kubenci, namun saat ini sangat aku sukai. Mulutku menganga dan tanganku sudah bergerak dengan menjumput sebutir kurma. Tiba-tiba, tanganku berhenti. Mataku kini menatap buah itu lamat-lamat. Aku sedang teringat seseorang yang akhir-akhir ini selalu ada dalam perasaan, pikiran, dan anganku. Aku merasa kalau sekarang aku sedang jatuh cinta. Entah sejak kapan rasa ini tiba-tiba ada. Mungkin saja sejak saat itu. Saat aku melihatnya untuk pertama kali. Saat aku terkejut mengetahui namanya yang begitu unik sekaligus indah. Aku tidak hanya jatuh cinta pada pandangan pertama, namun juga jatuh cinta dengan namanya. Dia adalah tetangga depan rumah. Namanya sangat indah dan tidak biasa. Namanya Kurma. Aku sempat tak percaya kalau ada seorang gadis yang bernama Kurma. Tapi, namanya memang benar-benar Kurma. Dia manis sekali. Saking manisnya, buah yang memiliki rasa manis menggigit ini menjadi tawar karena kalah manis dengan wajahnya.