Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Cerita ini bermula pada Tahun 1994, di sebuah pulau kecil. Pulau tersebut bernama Pulau Diam. Pulau itu masih sangat primitif, dan tertutup terhadap orang luar. Seorang peneliti bernama Kopi, sangat tertarik dengan budaya primitif. Kopi adalah seorang Antropolog yang sedang menulis Disertasi. Namun disertasinya tentang suku primitif di pulau Diam, di tolak oleh pihak Universitas. Penolakan tersebut karena pergi ke pulau itu sangat berbahaya, nyawa menjadi taruhannya. Kopi secara diam-diam, pergi ke pulau Diam. Dua orang masyarakat lokal, membantu kopi untuk sampai ke pulau tersebut. Saat di pulau Diam, Kopi memang nyaris kehilangan nyawa. Namun ia tidak menyangka, bukan suku kanibal yang ia jumpai. Namun suku sederhana yang hidup dalam kelimpahan adat istiadat. Kopi bertemu dengan seorang gadis yang berbeda sepuluh tahun dengannya. Nama gadis itu adalah Suari. Kopi kesulitan beradaptasi, masalah bahasa dan gaya hidup. Pun agama yang dianut di pulau Diam adalah agama lokal. Kopi tidak menduga jatuh cinta kepada Suari. Gadis polos dan lugu, namun memiliki wajah yang cantik jelita. Namun yang tidak diduga oleh Kopi, Suari bukan suku asli Pulau Diam. Ia adalah utusan dari Organisasi peneliti Eropa. Suari sudah hampir dua tahun menetap di pulau Diam. Begitu juga jejak Kopi, sudah ketahuan oleh pihak universitas dan orang tua Kopi. Kopi Sudah menghilang selama enam bulan. Tragedi emosional terjadi antara Suari, Kopi dan suku pulau Diam. Kopi di anggap masyarakat sebagai mata-mata. Ia hendak di hukum adat dengan di penggal kepala. Suari penuh dengan ketulusan, meyakinkan pak Koroa sebagai kepala adat agar Kopi tidak di hukum. Hati Pak Koroa luluh oleh Suari. Kopi terselamatkan. Namun ia harus pergi dari pulau Diam. Sebab tidak ada tempat bagi pembohong di pulau Diam. Kepala departemen dan Rektor Universitas, mengijinkan Kopi menulis hasil penelitiannya di pulau Diam. Namun kopi tidak ingin kehidupan di pulau Diam diketahui oleh banyak orang. Ia berpikir kelak bisa saja kehidupan di pulau Diam terganggu oleh orang luar. Apabila ia bercerita tentang masyarakat pulau Diam. Ia memilih untuk melanjutkan disertasinya, sesuai keinginan awal kepala departemen. Saat Kopi wisuda, Suari menjadi kado terindah untuknya. Kopi terkejut Suari sudah menantinya di depan gedung.