Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sebuah Kitab pusaka kerajaan Singosari telah dicuri dari perpustakaan istana.
Kitab pusaka itu berisi intisari ilmu-ilmu silat tingkat tinggi. Selain berisi ilmu silat tingkat tinggi, juga berisikan intisari dari filsafat orang-orang bijak tanah Jawa, kesusastraan, ilmu sejarah, ilmu pemerintahan, dan ilmu perang.
Sehingga, siapa saja yang bisa mendapatkannya, terlepas darimana asal-usulnya, dia akan berpeluang menjadi pemimpin tertinggi - baik dalam pemerintahan kerajaan maupun dalam dunia persilatan. Kitab itu bernama: Kitab Bumi Langit!
Bagaimana kisah pencariannya kembali ?
Ada kisah cinta, kesetiaan, dendam, dan pengkhianatan, Selamat membaca.
Seperti Mpu yang menuliskan kembali Singasari jelang abad 13 dengan metode yang belum dipakai oleh penulis sejarah (kerajaan Jawa) pada umumnya. Entri sejarah dijadikan simpul, bukan simbol. Mpu yang satu ini tidak terlena dengan simbol dan metafora. Menarik sekali. Naskah eksplisit, bahasa yang digunakan tidak bertumpu dalam obral kata-kata indah sehingga cerita dengan spektrum yang berbeda jadi lebih mudah dipahami. Ketidakmenjolan bahasa yang berenda-renda mengingatkan pada naskah yang menitikberatkan hakiki, ketimbang narasi yang mengambil fokus lebih banyak. Pantas jika banyak yang suka.
Novel ini tidak berusaha membius pembaca dengan gaya bahasa yang berbunga-bunga, penuh ornamen kata yang kadang membuat cerita jadi kabur, dan bisa keluar dari pengaruh serial Senopati Pamungkas-nya Arswendo Atmowiloto dan novel Naga Bumi-nya Seno Gumira Sjidarma. Novel ini bertendens sastra, tapi tidak lagi mengikuti pendahulunya. Originalitas itu memang perlu.
Tak sulit mencari novel sejarah berlatar Kerajaan Mataram, pun Jawa abad 13. Novel ini tidak bergenit-genit dengan pola serta elaborasi bahasa yang sering malah memelintir landasan cerita. Kisahnya utuh, dan ada perspektif yang baru di dalamnya.