Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Mei 1998. Bulan dan Tahun di mana Arika kehilangan cintanya. Bara.
Nama Bara Iskandar masuk dalam DPO kala konflik semakin panas berkecamuk. Mahasiswa yang penggerak para Mahasiswa untuk menuntut keadilan. Apalagi setelah tragedi kematian empat mahasiswa Trisakti tanggal 12 Mei lalu. Para Mahasiswa di Aceh juga ikut terpacu untuk melakukan demo besar-besaran, dan Bara menjadi pembakar semangat para Mahasiswa yang pada mulanya skeptis terhadap jalannya perpolitikan Indonesia. Jangan salah, Aceh memiliki 'konfliknya' tersendiri.
Tetapi ... Hei lihat lah, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Para pemimpin negeri ini korup dan keji. Krisis moneter mencekik rakyat.
Dan Aceh, tidak pernah mudah dengan itu semua. Mereka juga ditekan dan dijajah. Darurat Militer sedang dijalankan. Perih mereka adalah perih yang panjang dan bernanah.
Orang tua Arika tidak ingin nama putri mereka terseret. Nyawa orang-orang di sekitar Bara sudah pasti akan terancam. Dan itu termasuk Arika.
Diam-diam Irjenpol Tama meminta Bara menjauhi putrinya.
Karena tidak ingin membuat masa depan Arika ikut dipertaruhkan, Bara pun setuju untuk pergi. Begitulah cara Bara mencintai.
Dengan bantuan Irjenpol Tama, Bara pun berhasil melarikan diri dari tanah serambi Mekkah.
Arika kehilangan Bara. Tidak peduli seberapa besar usahanya mencari lelaki itu, ia tidak bisa menemukannya.
Kemana Bara? Akankah mereka bertemu kembali? Atau sudah saatnya Arika mengikhlaskan semua?