Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sebelum terkenal sebagai seorang Sufi, Rabiah memiliki hidup yang sulit. Rabiah al-Adawiyah lahir pada tahun 95 H di Bashrah. Konon saat itu orang tuanya sudah memiliki tiga orang anak sebelumnya sehingga yang keempat dinamakan Rabiah (keempat). Sejak kecil tanda-tanda bahwa Rabiah akan menjadi manusia yang "spesial" sudah tampak. Pada waktu Rabiah masih bayi, ayahnya pernah bermimpi didatangi oleh Rasulullah saw yang bersada bahwa anaknya akan menjadi tokoh yang agung derajatnya kemudian memerintahkan Sang Ayah untuk menemui Gubernur Bashrah untuk menyampaikan secarik kertas. Kertas itu bertuliskan: "Setiap hari engkau bershalawat seratus kali kepadaku. Khusus pada malam Jumat sebanyak empat ratus kali. Namun, hari Jumat kemarin engkau lupa kepadaku. Untuk itu, berikan kepada orang ini empat ratus dinar agar dosamu karena melupakanku terhapus." Setelah membacanya Gubernur Bashrah pun memenuhi perintah. Tidak berhenti di situ saja. Rabiah juga sudah hafal Al-Quran sejak usia belia. sampai akhir hidup nya Rabi'ah tidak menikah rasa cinta kepada Allah sangat dalam tidak ada satu pun yang dapat menggantikan rasa cinta nya
Namun, akibat kesulitan hidup Rabiah pun terseret dalam perbudakan. Seorang majikan membelinya untuk menghibur para sahabat majikan yang berkunjung dengan nyanyian suara Rabiah yang merdu diiringi dengan tiupan seruling. Rabiah pun gundah dengan pekerjaannya ini menimbang hatinya sudah tersentuh Al-Quran sejak kecil. Sebagai seorang ahli ibadah, Rabiah pun sering mencurahkan isi hatinya kepada Allah SWT.
Setelah lepas dari perbudakan Rabiah pun bertekad akan mengabdi kepada Kekasih Sejatinya Allah.Rabiah kembali hidup zuhud, hidup yang penuh dengan kebersahajaan seperti yang pernah dijalaninya dulu sebelum menjadi budak. Rabiah sering datang ke masjid untuk mendengarkan nasihat dari para Imam, orang-orang shalih, dan ahli zuhud. Bahkan, Rabiah tidak segan-segan mendatangi para ahli zuhud untuk mendengarkan nasihat mereka. Rabiah pun kembali mendalami Al-Quran dan Sunnah.
Rabiah menjadi ahli ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Rabiah pun terus menyibukkan diri untuk mengingat Allah. Rabiah pun menyebarluaskan metode pendekatan Cinta Ilahi ini. Baginya manusia harus menyembah Allah karena memang mencintainya bukan karena takut. Karena kecintaannya inilah Rabiah banyak didatangi orang untuk meminta nasihat. Pernaha suatu ketika Rabiah berlari-lari ke pasar sambil menggenggam obor dengan tangan kanannya dan seember air di tangan kirinya. Orang-orang pun keheranan dan bertanya, "Hai Rabiah, apa yang akan kaulakukan?" Rabiah menjawab, "Dengan api ini ingin kubakar surga dan dengan air ini ingin kupadamkan api neraka agar orang-orang tidak lagi menyembah Allah karena takut neraka atau mendamba surga. Aku ingin setelah ini hamba-hamba Allah menyembahNya hanya karena cinta."