Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Hewan-hewan di Desa Baruh ribut. Embik kambing, lenguh kerbau, dan guntak injakan kaki di kandang bambu. Di arah lain ayam betina berpetok-petok, heboh karena telah bertelur. Ciap dari burung pipit atau bising ratusan bebek di arah seberang. Sementara mereka pada bersukaria, warga Desa Baruh sepakat membenci Muhsan. Lelaki itu dipaksa maklum dan "nrima" oleh Sang Pencipta.
Berjuang untuk kehidupan, Muhsan malah jatuh ke dalam arus licik kehidupan kota. Kakinya tak cukup kukuh untuk menopang kesejatian diri. Benda itu tenggelam dan menjadi harta karun yang mustahil ditemukan. Di tengah demonstrasi para pembecak, ia dituduh sebagai dalang kemelut kota. Berulang kali dibuat tersengal-sengal, kini Muhsan mengutuki napasnya sendiri. Ia hancur lebur, terpuruk di balik jeruji besi. Namun, di sanalah ia menemukan sesuatu yang bersinar.