Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Di mana pun orang bicara politik negeri ini, mulai dari warteg sampai ke resto-resto bergengsi. Mereka ngobrol untuk mencari kejelasan dengan cara menarik kesimpulan umum dari peristiwa-peristiwa yang terjadi, bisa dengan santai di warung kopi, bisa pula dengan debat panas di sosial media. Dan tak pernah kekurangan bahan! Buku ini berisi kolom-kolom politik Seno Gumira Ajidarma dalam kurun waktu 2014-2016. Ditulis dari sudut pandang multidisipliner, Jokowi, Sangkuni, Machiavelli, menyindir, mengajuk, dan mengajak kita untuk mengingat bahwa masih banyak hal yang lebih penting daripada sekadar perbedaan pandangan politik dan masalah dukung-mendukung idola politik.
Esai-esai Seno Gumira Ajidarma menyadarkan kita tentang adanya mata rantai kebudayaan yang terkubur dalam mitologi dan filsafat untuk menyokong realitas kontemporer yang berantakan. Dia menjawab diskontinuitas sejarah peradaban dalam ungkapan yang blak-blakan, jleb, dan tak jarang menggelambir satir. Menelusuri relasi anekdot dan anggota dewan, punakawan dan koruptor, atau Soeharto dan Paimo, sungguh menggetarkan langit-langit berpikir kita hari ini. -- Saifur Rohman, Pengajar Filsafat di Program Doktor Universitas Negeri Jakarta