Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Hidup tak selamanya indah, tapi hidup harus terus bergulir." Masa kanak-kanak seharusnya menjadi memori yang indah, andai kehidupan Taura se lazim anak lainnya. Taura telah berkawan lara dan sebatang kara sejak usia satu tahun. Kesakitan adalah bekalnya bertahan hidup, terbuang dari keluarga bukan satu-satunya perjuangan yang harus dilaluinya. Bertubi-tubi kehilangan orang-orang yang ia sayang membuat hatinya memburam waktu demi waktu. Hari-harinya tak jauh dari mencubiti pinggiran pastel, menjual risoles atau bahkan memarkir kendaraan, sebab hidup harus terus bergulir. Ah, siapa sangka masa muda yang berapi-api menjanjikan duniawi, menjadi don juan sana sini, berkelahi sesuka hati bak lelaki, bisa sejenak menghibur hari-harinya yang kelam tanpa ambang. Meski saat pulang ke rumah yang tak pernah dimiliki, ia akan kembali dirundung sedih. Tirani sekonyong-koyong hadir di bukit pelarian, menjadi teman khayalan, sekaligus warna yang tak pernah bisa ia terjemahkan dalam perjalanan hidupnya. Tirani menjejak hampir kekal dalam ingatan dan hatinya, memperkenalkannya pada dimensi lain bersebut mimpi. Yang dulu hanya ia percaya sebagai bunga tidur, tidak lebih. Taura bimbang, haruskah menyerah dan akhirnya percaya 'mimpi' seperti Tirani atau pasrah menjadi bangkai pohon yang selalu mengikuti kemana arus air akan membawanya. Siapa dan apakah Tirani itu? Sepenting apa ia bagi seorang Taura?