Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dan sosok hitam yang sejatinya hitam itu selalu menyelamatkan Janna. Meski gadis remaja itu tidak mau diselamatkan. Pria bersayap api itu tidak sudi membiarkan Janna celaka, meski pada dasarnya Janna ingin binasa.
Jika mati tujuan Janna, maka pria bersayap api itu harus disingkirkan terlebih dahulu.
Tapi bagaimana?
Arie mengangkat bahu. "Yang aku tahu cuma dua cara, membuat dia mati atau membuat kamu mati."
"Bagaimana aku membunuh . . . yang seperti ini?" ujar Janna skeptis sambil menunjuk sosok masif yang mengambang dan mengintimidasi dengan sayap apinya.
"Tidak bisa. Mesti oleh yang sejenisnya. Dan aku tahu caranya."
"Bagaimana?"
"Kamu yakin mau menyingkirkannya? Dalam prosesnya kamu bisa terbunuh, sebenarnya."
"Itu lebih baik! Lalu, apa yang harus aku lakukan?"
Arie tampak menimbang-nimbang sebelum akhirnya menyeringai dan berkata, "Ikuti aku."
Janna menurut, meski sedikit sekali dia sadari, langkah mengikuti bocah laki-laki sebayanya itu bisa membuatnya berubah pikiran.
Bertahan hidup mungkin tidak seburuk yang dia kira ....