Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Banjir besar melanda akibat hujan yang berlangsung sangat lama. Sebelumnya, meteor yang melintas dekat permukaan bumi, menarik banyak satelit, membuatnya saling bertabrakan dan menghancurkan. Rumah Sakit St Theresia, gedung lima lantai, di daerah Jakarta Utara, menghadapi bencana itu. Dokter, perawat, pasien yang lama dan yang baru datang di tengah banjir, juga orang yang mengungsi dari pemukiman sekitar, terjebak tak bisa ke luar, membuat populasi di rumah sakit meningkat. Tim penyelamat tidak rutin datang, karena situasi Jakarta dan sekitarnya mengalami bencana yang sama. Banyak korban di banyak gedung harus diselamatkan, juga perkampungan. Lantas bagaimana rumah sakit bertahan, sementara ketinggian banjir terus melahap gedung, mendesak semua yang hidup. Belum lagi bahan makanan yang ada semakin tergerus, juga obat-obatan. Pada saat terdesak, penyakit menular merebak perlu ruang isolasi. Rumah sakit sudah jadi seperti penjara, kurungan yang mematikan. Seorang nihilis, Faustius, pemuda yang cekatan dan daya pikirnya tak dibatasi nilai-nilai moral, bebas dari pandangan yang membelenggu, muncul dan menolong orang-orang bertahan hidup. Hanya karena Dokter Gunadi yang memimpin rumah sakit di masa bencana itu, Faustius mau membantu. Perjuangan mempertahankan kehidupan secara gotong-royong itu tak terasa mengubah pemuda liar, Faustius itu jadi terlibat banyak untuk semua orang bertahan hidup. Akankah Rumah Sakit St Theresia bertahan menghadapi banjir yang perlahan akhirnya melahap kelima lantainya? Dikisahkan pula kerinduan orang-orang yang terpisahkan oleh banjir. Cinta sepasang kekasih. Orang tua yang meninggalkan anak-anaknya atau sebaliknya demi keselamatan nyawa. Lebih besar lagi, kerinduan semua orang akan suara kehidupan kota, pemandangan kota walau kumuh juga. Akankah ada pertemuan kembali orang-orang yang dipisahkan banjir 18 meter?