Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Semua orang pasti pernah memiliki perasaan iri dalam hidupnya."
Bangunan kuno di sudut perempatan kota itu tampak mencolok. Conscientia, itulah namanya. Diambil dari bahasa Latin yang berarti "kepedulian". Saat orang-orang melintas, bangunan itu memiliki daya tarik tersendiri. Ditambah lagi dengan jajaran bunga mawar kuning di bawah jendela. Warna dan wangi harumnya yang mencolok itu menarik berbagai pelanggan.
Kepergian Aldrian, sang psikolog utama membuat Ameera menjadi pemilik Conscientia. Alhasil posisi Ameera naik satu tingkat menggantikan Aldrian. Dari asisten menjadi psikolog utama. Mawar kuning, itu ide Ameera. Meletakkan mawar kuning dengan harapan menarik pengunjung yang memiliki rasa iri yang besar. Dia ingin memperbaiki perasaan yang diprediksi dapat menghasilkan kekacauan besar itu. Perasaan yang dapat menyebabkan sang pengidap menindas, menyakiti, bahkan membunuh seseorang yang membuatnya merasakan perasaan itu sendiri. Ameera hanya tidak ingin masa-masa kelam periode Aldrian terulang.
Papan tanda bertuliskan "tutup" pada pintu Conscientia kini telah dibalik menjadi bertuliskan "buka" kembali. Kali ini sang kepala psikolog baru menantikan kisah-kisah iri yang menarik dan menyakitkan dari para pengidap rasa iri.