Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Kucing kalau diiming-imingi ikan asin terus mana tahan. Langsung lahap dong ya? Sama seperti kucing itu, saya cowok normal. Paham maksud saya?"
Seorang mahasiswa dengan gaya harajuku menguntai cerita pertama yang memiriskan. Wanita yang mengejar-ngejarnya, dia buat hamil.
Ada lagi cerita tentang seorang gadis tomboy yang justru ingin hamil dari pendonor sperma. Terselip curhatan seorang istri yang menanggung berjuta kesabaran karena ulah mertua. Adapula kisah seorang anak kecil yang teraniaya oleh ibunya. Atau cerita seorang kakak yang merasa merana karena dilangkahi menikah oleh dua adiknya. Bahkan seorang sarjana master ikut berkeluh kesah betapa susahnya mencari pekerjaan dari ijazah S2-nya itu.
Namun, ada juga yang melambungkan mimpi tinggi hingga berhasil meraihnya. Seperti Hani si gadis sepeda merah yang bisa pergi ke Jepang. Atau Bea yang ingin menjadi dokter tanpa bayaran. Kemudian, Sekar yang sukses menjadi penulis cerita anak berkat dorongan dari Nove, si pemilik Perpustakaan Iqro.
IQRO. Sebuah perpustakaan yang lahir pada tahun 2007. Sebuah perpustakaan yang menjelma menjadi ruang berbagi kisah para pelanggan. Novela Pertiwi harus rela menjadi pendengar setia aneka celotehan dari anggota perpustakaannya. Sampai saatnya tiba dia pun menceritakan tentang masa lalunya yang berlumuran darah.