Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Azka (8) tidak tahu bahwa Ayah sudah menghilangkan 14 orang nyawa dengan bom rakitan yang dibuat sendiri. Azka tidak tahu apa itu teroris. Tapi yang ia tahu, Ayah mengajarinya solat lima waktu, mengaji, dan berbuat baik sama orang. Azka pindah sekolah karena dikeluarkan oleh pihak sekolah atas protes dari orangtua lain yang tidak senang anak teroris berada di sana. Bisa memberikan pengaruh buruk katanya. Namun, di sekolah baru Azka, teman-temannya ada yang merundunginya karena ia adalah anak seorang teroris. Di situlah Azka pertama kalinya tahu tentang teroris, ia tidak punya televisi di rumah, jadi tidak tahu apa pun tentang teroris. Azka tidak percaya bahwa Ayah adalah seorang teroris karena sejak dulu Ayah selalu bilang ingin jadi seorang polisi yang bisa melindungi rakyat yang lemah dan membutuhkan. Polisi itu katanya punya tugas mulia. Azka pun melakukan perjalanan agar bisa kembali bertemu Ayah. Ia mendatangi keluarga korban satu per satu, memohon pada mereka agar memaafkan Ayah. Apa yang ia hadapi selama perjalanan?