Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Semenjak gagal lolos seleksi beasiswa ke Perancis dua tahun berturut-turut, Dea menjadi sosok yang gila gilaan dan sangat ambisius. Dea bahkan tak memiliki keinginan untuk menikah, hidup di kota metropolitan yang masyarakat sosial nya acuh membuatnya tak pernah ambil pusing soal gunjingan perawan tua.
Terlahir dari keluarga sederhana tapi religius membuat Dea harus terjebak dengan titah orang tua. Dari dulu ia tak pernah percaya dengan yang namanya perjodohan, bak cerita kolosal Siti Nurbaya.
Kakak Dea yang sudah lama nyantri di pesantren risih dengan posisi adiknya yang takut menimbulkan fitnah. Dea akhirnya terjebak dalam frame ta'aruf yang baginya gak ada bedanya seperti perjodohan. Seperti membeli kucing dalam karung, engga ada nge date, engga ada pacaran dan tiba tiba nikah.
Mimpinya mengarungi benua Eropa kandas di saat yang sama. Lelaki yang akan menjadi bakal suaminya seorang yang tak pernah singgah dihati, beberapa kali komunikasi via WhatsApp Dea sudah menilai kalau lelaki berkumis dan berbadan tegap itu kelihatannya arrogan dan tempramen. Ia baru menyadari secara sadar di saat tiga hari lagi menjelang pernikahan. Dea dilema setengah mati, mempertaruhkan nama keluarga, mempertaruhkan kebahagiaan. Bukankah menikah ibadah terpanjang, apakah ia akan bahagia?
Hidup dengan lelaki asing yang berkepribadian terbalik dari yang di harapkan. Keras, bisa dilihat dari wajah sangar nya. Apalagi sorotan matanya seperti elang yang mengekori mangsanya.
Ibadah apa ini? Apakah aku bisa mengabdi?
Wanita mungil berbadan kecil itu, terus menangis di atas sajadah dengan keadaan serba salah. Pernikahan impian semua wanita, tapi apa jadinya jika dijalani dengan hati yang terpaksa.