Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Lho,dek,kan tadi udah kakak bilang,kalau kita liat langitnya agak melengkung.Terus kalau kita jalan lurus terus kita bakal balik lagi kesini",rambut hitam gadis itu berkibar lembut ditiup angin.
"Emang kakak udah pernah jalan terus balik lagi kesini? Emangnya kakak tau dari mana",bocah kecil itu berjalan diantara padang rumput hijau,rumpun-rumpun bunga berbagai warna disisi tiap padang rumput.
"Bapak sendiri yang jelasin kemarin malam,emang Bumi itu bulat dek",gadis itu menatap sabar anak laki-laki didepannya.
"Bapak gak bilang melengkung,bapak bilang mengikuti bentuknya.Bukan jalan,tapi berlayar",anak laki-laki itu membuang untaian mahkota dan tangkainya yang telah terurai ketanah.
"Nah,itu kamu ingat sendiri,dek.Harusnya kamu percaya,dong".
Anak laki-laki itu berbalik,"Ini bunga dikotilnya,akar tunggang,tulang daun rumit".Katanya sambil menyerahkan bunga bermahkota putih dengan ukuran sedang.
"Makasih dek!"
[....]
Jian Asdama.Terlalu panjang untuk menyebut biang masalah ini.
Dama.Cukup memanggilnya Dama,simpel dan mudah diingat.
Sampai semua orang di SMA Tunas 02 mengingat nama sederhana ini.Tapi,jangan cari dia dan jangan sebut namanya ditempat umum,apalagi hanya karena rasa penasaran.Jangan!
Atau sisa kehidupan sekolahmu yang tenang akan penuh keputus-asaan dan sangat melelahkan.
Karena seorang Jian Asdama sudah mendeklarasikan prinsip hidupnya,
"Gue,Jian Asdama,kapten dari pasukan ini.Gak akan pernah buat satu hal pun yang gue benci,menghuni bumi ini dengan tenang.Termasuk segala tentang SMA AbdiMulya!"
Begitu pernyataan singkat diawal perang kedua pihak ini.
Dan,hasilnya?
Jelas menang telak.Kemenangan pasukan yang diberi nama Aksara 14 ini membawa semua pasukannya berakhir diruang BK,tentunya dengan perjanjian yang ditanda tangani orang tua masing-masing.