Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sheika terpaksa memenuhi wasiat ibunya, Nemah, untuk datang ke Montreal, Kanada. Ibu yang ia benci, yang kematiannya tak ia tangisi.
Nemah memintanya menabur abu jenazah di arena skating. Padahal mengkramasi jenazah bukanlah tradisi keluarganya!
Ibunya dijuluki drama queen karena kerap mengambil keputusan ajaib. Tak pernah menghubunginya selama 13 tahun. Tapi menyiapkan dua paspor, Kanada dan Indonesia, untuknya.
Kebenciaan pada ibunya memudar setelah mendengar dari Iriye, sahabat Nemah, alasan ia tak ada di tempat saat terjadi kebakaran di apartemen. Peristiwa yang membuat Sheika dibawa ayahnya ke Indonesia.
Sheika memutuskan menetap di Montreal, di malam ketika Iriye menyerahkan amplop bertuliskan HAIPUR. Benda yang mengukuhkan kepercayaan dirinya, meneguhkan mimpinya.
Benda yang membuatnya berani melawan kesendirian, mencoba jadi koki di daycare, kembali ke bangku kuliah, dan berupaya menjadi kaya, sepanjang usia.
Ia menikmati menjadi warga negara Kanada. Tak ingin melepas paspor Indonesia. Sementara negeri +62 tak membolehkan warganya memiliki dua kewarganegaraan...
Dalam perayaan pembacaan saya di Kwikku, inilah novel yang penuh daging. Semirip buah persik, kulitnya tipis tapi layak dimakan. Menggeramusnya tak perlu ragu, karena ada rasanya manis, sedikit asam yang anyar, dan getir yang menyegarkan. Tulang tangkai penutup bijinya masih jauh di dalam, sikat saja. Seperti itu yang saya rasakan dari Haipur. Ke sana-ke sini ceritanya punya tujuan. Fokus, dan tandas. Humor manis-manis jambu terselip di sana sini, tak terlalu berlebihan. Oh ya, mungkin guru saya yang ini berlatar sebagai penulis cerpen (yang sudah malang melintang sejak lama). Pantas saja, ceritanya begitu padat, bahkan sejak bab awal bisa dirasakan...
Novel yang sangat detil sampai saya membayangkan mbak Ida pernah tinggal di Kanada. Ceritanya menyentuh tentang kasih sayang ibu (yang tidak kesampaian) dan anaknya yang mulanya tidak menyadari kasih sayang ibunya dan melibatkan sesuatu berharga yang disebut haipur
Kisah yang menyentuh. Aku menyebutnya novel keluarga karena bercerita tentang kematian ibu dan wasiatnya. Deskripsinya detail, menandakan penulis berwawasan luas. Sungguh mengejutkan ketika hidup Sheika diputarbalikkan, dari yang awalnya hanya punya sedikit uang jadi diwarisi banyak uang. By the way, Sheika ini seumuran saya. Seharusnya dia bisa memilih mau jadi warga negara mana. Pedih rasanya membaca tentang kremasi, karena saya paling takut kremasi. Saya jadi membayangkan kesedihan, karena di keluarga ayah saya ada tradisi kremasi dan saya takut. Satu hal yang membuat saya penasaran sekaligus bingung: kenapa judulnya Haipur?