Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Mama wita adalah orang tua tunggal setelah ditinggal suaminya meninggal sembilan tahun yang lalu tepat di saat dia telah melahirkan anak keduanya. Anak pertamanya seorang laki-laki yang memiliki cacat intelektual bernama dio sedangkan anak keduanya gadis cantik yang masih di usia sekolah dasar bernama arin.
Mama wita menjalani kehidupannya seperti biasa dia mengurusi rumah tangga dan pergi berdagang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dia akan berdagang bersama anak sulungnya sementara anak bungsunya bersekolah. Meski dia bukanlah Mama yang taat beribadah,bukan soaok penyabar yang tidak pernah marah dan hanya tersenyum tapi dia tetap merawat dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya dengan baik.
Dio anak sulungnya yang memiliki cacat intelektual itu memiliki emosi yang tidak stabil dan cenderung manja meski begitu pada dasarnya dia adalah anak yang baik dan menyayangi keluarganya namun karena kemampuan berpikirnya yang tidak seperti orang dewasa lainnya dio menjadi tidak terlihat seperti kakak yang dapat diandalkan.
Awalnya Mama wita tak merasa khawatir dengan itu mengingat mereka bertiga hidup dengan akur dan harmonis. Sampai ketika Mama wita mulai merasa tubuhnya sering terasa sakit terutama kepalanya. Ternyata dia diagnosis menderita kanker otak. Dia menyadari bahwa kondisinya cukup buruk tetapi ketika melihat kedua anaknya dia merasa jika sesuatu hal buruk terjadi padanya tidak mungkin dia dapat meninggalkan mereka begitu saja.
Akhirnya mama wita memutuskan untuk sedikit memberi pelajaran di sisa waktunya itu untuk mengajarkan kedua anaknya bagaimana mereka akan hidup setelah dia meninggal. Tanpa memberitahu keadaanya yang sebenarnya.
Awalnya dia memang kesulitan namun perlahan dia menemukan caranya untuk mengajarkan dio si kakak sulung untuk mandiri dan mampu merawat adiknya sebaik mungkin serta bagaimana arin putri kecilnya itu dapat membantu kakaknya.
Seiring berjalannya waktu mama wita berhasil membuat anak-anaknya jauh lebih mandiri dari sebelumnya namun dalam perjalanannya ketakutan akan kematian yang mengintainya perlahan itu membuka kotak-kotak kecil dari hati ketiganya yang terlewatkan.
Kisah mengenai kasih ibu yang akan terus membentang bagai langit biru yang indah bahkan sampai detik akhir dihidupnya serta gambaran anak-anaknya yang bagai pesawat terbang bagaimana cara dan apapun yang akan dan telah dilaluinya.