Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Jika kamu disuruh memilih, dan Tuhan akan kabulkan, apa yang kamu minta?
Dia tersenyum, meskipun Aku tahu, senyum teduh dan menenangkan itu menyimpan banyak luka. Dia palingkan lagi wajahnya dariku menatap gerimis, dan berkata, "Entahlah, aku tidak memiliki banyak hal yang disuka, tetapi begitu banyak hal yang kubenci."
"Teman hidup?" ucapan itu keluar begitu saja dari mulutku.
Dia menatapku, masih dengan tatapan yang menggambarkan, ia tak memiliki harapan. Dia membuka bibirnya, "Bukankah dokter telah menjadi salah satunya?"
Kenapa aku justru salah tingkah dan garuk-garuk kepala. Kurasa teman hidup yang dimiliki dalam pemikirannya berbeda dari pemikiran yang kumiliki.
Kuturunkan tanganku, menghela napas pelan. Bagaimana cara supaya dia benar-benar sembuh dari lukanya, sedangkan dia tidak mau jujur dengan kata hatinya? Apa yang dialaminya? Dan sendirian hanya menyimpannya?
Aku menatapnya, sedang yang kutatap masih dengan mata yang sama, memandang gerimis yang tiada menunjukkan tanda untuk berhenti.