Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Saat kaki kanan itu berhenti di sebuah anak tangga, semua menjadi gelap. Sistem sarafnya merespon rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Lamat-lamat, dengan tubuh yang tergeletak di atas tanah, ia mencoba membuka kelopak matanya. Setelah berhasil menegakkan tubuhnya, ia menoleh ke berbagai arah, mengamati apa yang ada di dekatnya, sebuah gerbang megah bernuansa kuning keemasan.
Ia melangkah . . . .
Bola mata coklatnya menggambarkan sebuah pemukiman. Terdapat beberapa rumah sederhana dengan pohon-pohon rindang di depan rumah mereka. Beberapa pasang mata terlihat mengawasinya, namun mereka kemudian mengabaikan keberadaannya.
Baju kebayak dan sarung batik yang mereka kenakan, jelas berbeda dengan pakaian yang ia kenakan. Ia terus berjalan, mencoba mencari pertolongan dengan mulut yang terbungkam.
Tiba-tiba, datanglah seorang pemuda menghampirinya, "ayo ikut aku!"
Gadis berkerudung itu tidak punya pilihan lain, ia mengiyakan ajakan tersebut.