Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Thariq berdiri, lalu menyimpan tangannya di pinggang. Selama beberapa detik, dia menatap Khanza dengan kelopak mata menyempit. Khanza tidak tahu apa yang ada di kepala Thariq ketika menatapnya begitu. Khanza membalas tatapan curiga Thariq dengan sorot mata penuh penentangan.
Tiga detik. Thariq masih menancapkan mata curiga kepada Khanza. Empat detik. Lima detik, Thariq tidak berkedip. Enam detik, matanya justru kian melebar. Tujuh detik, Khanza mulai merasakan keanehan. Delapan detik, angin hangat menyapu tengkuk Khanza. Sembilan detik, daun gugur beterbangan di balik jendela.
Sepuluh detik, terdengar gemerencing kunci dan langkah berat petugas kebersihan dari koridor. Thariq berkedip seolah Khanza baru saja meniupkan debu menembus lensa kacamatanya.
Thariq adalah teman yang aneh. Tiba-tiba dia muncul dan tanpa diminta menawarkan keseruan. Hanya lima nomor kontak di HP Thariq: 1. Rumah, 2. Pemadam kebakaran, 3. Ambulans, 4. Polisi lokal, 5. Khanza. Ada lebih dari tujuh miliar jumlah penduduk Bumi, tapi mengapa di sana cuma ada nama Khanza?