Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Bagi Dryna, senja adalah sebentuk keindahan paling keji. Dia pandai memanipulasi. Memerangkap manusia dalam indahnya warna-warni yang dimainkan di garis cakrawala. Membuat mereka terbuai sehingga lupa jika di depan sana perpisahan menanti. Layaknya Mentari yang meninggalkan bumi. Layaknya gelap memupus terang.
Lalu, semesta seakan berperan sebagai si tak pernah lelah, atau barangkali, si bodoh. Sebab, ia selalu menanti senja menyapa kembali, meski tahu akan seperti apa akhirnya. Dia tetap di sana, menunggu senja hadir lagi.
Dan Dryna tidak mampu memungkiri, jika ia berhasil dibikin iri. Dia iri akan bagaimana semesta menunggu senja. Dia iri pada senja yang selalu diberi kesempatan oleh semesta untuk kembali. Dryna menginginkan itu. Sebuah kesempatan.
Tidak harus sebanyak senja yang tak tahu diri. Setidaknya sekali.