Cuplikan Chapter ini
Pagi ini Mas Arman membawakan sarapan untukku ke kamar dengan sangat manis padahal semalam ia baru saja menampar pipiku hingga panas Aku betul-betul bingung dibuatnyaMaafkan aku soal yang semalam ya Semalam aku betul-betul nggak bisa kontrol emosiku Kata Mas Arman sambil menyelipkan rambut di belakang telingakuHmm memang sejak kapan ia mampu mengontrol emosinya Sejak kami menikah pun saat sesuatu mengganggu hati dan kenyamanannya emosinya pasti meledak melahirkan amarah demi amarah