Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Namanya Kala. Lelaki bermata sendu yang pernah menyapaku di ujung senja. Lelaki yang menjadi sebab hari-hariku selalu indah. Menjadi sebab waktu tak pernah cukup ketika bersamanya.
Aku mencintainya. Dan tak terhitung berapa kali aku berpikir tentangnya. Tentu tak pernah sekali pun aku mendoakan kemalangannya. Namun ketika deburan ombak melaju dan memecah keheningan di antara pertemuanku dan dia, ia memutuskan pergi. Jauh sebelum kisahku dengan dia selesai. Bahkan dimulai.
Ia pergi. Dan aku tak punya pilihan lain selain menenggelamkan diri dalam pekerjaan yang melelahkan. Lantas berharap aku tiba pada suatu masa dimana aku bisa melupakannya.
Kukira waktu akan menjadi obatnya. Nyatanya tidak.
Setumpuk surat yang tak sempat terkirim sejenak membuatku menyelami kehidupan masa lalu yang sempat kulupakan. Berada dalam petualangan dan pencarian yang melelahkan. Tentangnya, sinar senja yang tersesat di ujung cakrawala, hujan, rerintik gerimis dan takdir pertemuan.
Dan aku kembali menemukannya. Kepingan rasa yang tak lagi utuh.
Membuatku berada pada satu titik kehidupan : benar, kepergianmu memang benar. Bertemu denganku tak semestinya kamu lakukan.