Di Berlin Timur awal 1960-an, ketika tembok kekuasaan dibangun tidak hanya dari beton, tetapi dari rasa takut dan pengawasan, seorang agen intelijen muda bernama Riioh Hötzendorf menjalani hidup yang tampak tenang bersama istrinya, Natasya Alexandrovna. Bagi Riioh, Natasya adalah satu-satunya alasan dunia masih terasa layak dijalani—pelipur, tanah tempat ia kembali, dan cahaya terakhir di tengah gelap kota yang penuh bisik-bisik curiga.

Namun kedamaian itu pecah ketika Natasya diculik oleh sebuah organisasi rahasia bernama Schutzengel, kelompok misterius yang mengaku memperjuangkan "dunia ideal" lewat cara-cara yang tak terlihat manusiawi. Di balik topeng opera putih yang tanpa mulut, mereka berbicara tentang utopia, revolusi, dan seorang "pemimpin" baru yang akan lahir dari kehampaan.

Pencarian Riioh untuk menyelamatkan Natasya membawanya pada perjalanan yang mengoyak batinnya: tentang masa lalu yang ia hindari, luka-luka yang belum sembuh, dan sosok gelap yang menunggu dalam dirinya sendiri. Tembok Berlin mungkin memisahkan negeri, tapi jurang terbesar justru berada dalam hati manusia — antara cinta dan kegelapan, antara dunia yang diinginkan dan dunia yang ada.
"Dunia Impian" adalah kisah tentang kekuasaan yang merayap perlahan, cinta yang diuji hingga tepian, dan pertanyaan yang tak pernah selesai:
Apakah dunia yang ideal itu benar-benar ada — atau hanya fatamorgana yang dikejar jiwa-jiwa yang terluka?