Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Budi, Darma dan Kusnadi; ketiganya sekolah di tempat berbeda tetapi terjebak dalam satu aksi tawuran yang sama. Ada yang "terjebak" secara sukarela, tetapi ada pula yang terjebak karena keadaan.
Budi sempat dikejar-kejar oleh salah satu kelompok yang terlibat tawuran, lalu diselamatkan oleh seorang kerabatnya, si pemilik bengkel yang bertampang garang. Meski demikian, Budi tetap bertekad untuk tiba di sekolah, yang kemudian memaksanya bergonta-ganti moda transportasi.
Sementara, Darma berhasil menghindari aksi tawuran dengan berkamuflase mengenakan seragam salah satu sekolah kenamaan, yang siswa-siswanya diasosiasikan sebagai siswa yang taat dan tak mungkin terlibat tawuran. Namun, dalam perjalanannya, Darma justru bertemu dengan salah seorang guru sekolah favorit tersebut, yang lantas menyeretnya ke sebuah lingkungan asing.
Di lain sisi, Kusnadi, terlibat aksi duel dengan musuh bebuyutannya--juga dengan sang kakak yang di saat bersamaan bertekad membawanya pulang. Sialnya, aksi duel itu terinterupsi oleh kehadiran sekelompok polisi yang hendak membubarkan tawuran. Dengan susah payah, Kusnadi dan kakaknya berlari menghindari kejaran polisi.
Senin pagi itu benar-benar kacau dan dipenuhi oleh ketidakpastian.