Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dinar dan Dirham. Kisah cinta dua anak manusia, yang diawali dengan saling membenci satu sama lain, tapi pada akhirnya tumbuh benih cinta diantara mereka.
Dinar yang hidup sebatangkara, tinggal dirumah Dirham dan ayahnya, Angga Wijaya, yang merupakan sahabat mendiang ayahnya Dinar.
Dirham selalu memusuhi Dinar, karena kesalahpahaman yang terjadi dalam keluarganya.
"Jadi cewek tuh jangan murahan, semua cowok yang deketin diladenin, jangan sok cantik deh!"
Dinar hanya diam dan melirik tajam ke wajah Dirham yang sedang menegurnya dengan ketus.
Dirham sedikit salah tingkah, baru kali ini dia ditatap dari jarak dekat oleh Dinar.
Sial, kalau dilihat-lihat cantik juga nih cewek, aduh tatapannya, kenapa bikin jantung ini mau copot yah (gerutu Dirham dalam hatinya).
"Emang gue cantik! baru tau yah? kemana aja lo? oh ya, lo denger baik-baik! gue udah muak sama semua kelakuan lo yang suka membully gue dari dulu, dan sekarang gue akan melawan, walaupun nantinya gue akan diusir sama ortu lo, gue ga takut."
Dirham merasa bersalah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Dinar, bukankah dari dulu dia selalu menginginkan Dinar keluar dari rumahnya? Kenapa sekarang dia sangat takut kehilangan Dinar?
Dadanya sesak mendengar kalimat yang dilontarkan gadis cantik didepan matanya. Hatinya pun perih bagai tersayat sembilu, melihat bulir-bulir bening yang keluar dari sudut sepasang mata teduh milik Dinar. Apa yang sedang terjadi dengannya?