Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Malam itu aku lagi lagi mendengar perdebatan, lagi lagi mendengar banyaknya bunyi berang pecah. Aku hanya bisa menunduk memeluk lutut, menggigit bibir agar suara isakku tak terdengar. Aku bosan, aku lelah, aku benci, benci dengan takdir hidupku. Harus seberapa sakit lagi kutanggung, harus seberapa lama lagi rasa sesak ini kutahan.
Semua orang menjauhiku, mengatakan aku sebuah kalimat yang membuatku berhenti, berhenti dengan semua kata baik. Aku sudah lelah menjadi orang baik yang tak pernah dihargai, aku sudah lelah menjadi orang baik yang selalu dikhianati. Biarkan kata jahat terluncur dari setiap bibir mereka, biarkan kata jahat yang setiap harinya ditujukan untukku.
Aku marah pada dunia, aku marah pada takdir, aku benci dengan jalan hidupku sendiri. Masa kecilku tak seindah masa kecil mereka, hidupku tak seindah pemikiran mereka. Jika aku sudah putus asa, pasti kuakhiri hidupku ini. Katanya, namaku memiliki arti harapan dan bintang jatuh. Ya, harapan yang tak pernah ingin hinggap di kehidupanku, dan bintang jatuh yang tak pernah bersinar, yang tak pernah berbunyi, dan tak pernah diketahui oleh seluruh orang.
Aku ingin memutar waktu, kata kata yang selalu disebutkan oleh mereka yang membenci hidupnya, kata kata yang selalu disebutkan oleh orang bodoh, seperti aku bukan?.
Waktu dimana ada seseorang yang dengan manisnya mengulurkan tangannya kepadaku, waktu dimana aku dengan bodohnya malah membuat dia pergi, malah membuat diriku sendiri terjebak dalam kata benci yang selalu orang orang katakan. Kata mereka aku tak sedih, kata mereka aku bahagia, kata mereka aku tak merasa bersalah?!. Mereka yang membuatku bodoh selama ini, mereka yang membuatku terkurung dengan perasaan bersalahku.
Siapa yang sebenarnya memerankan peran antogonis di sini, aku, atau mereka?.