Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Diceritakan seorang ABG bernama Deo yang sedang merenung di tongkrongan pertigaan jalan. Ia sedang memikirkan ucapan ayahnya yang tidak akan mengurus dan membiayai hidupnya lagi, maksud ayahnya berkata seperti itu agar Deo menjadi dewasa. Sebab, ternyata bapaknya mengidap penyakit kanker, dan hidupnya tidak akan lama lagi. Berbeda dengan Ibunya yang sudah mengetahuinya sejak awal, ia berusaha keras menyembuhkan penyakit ayah Deo, sehingga satu-persatu asset mereka terpaksa harus dijual untuk biaya pengobatan.
Kehidupan Deo yang mulanya berkecukupan, akhirnya dia hidup dibawah garis kemiskinan, waktu itu Deo masih remaja, ia kesulitan dalam menjalani lika-liku hidupnya itu, ia belum siap memasuki fase transisi masa remaja ke dewasa, untungnya sebelum ayahnya meninggal ia didik keras oleh ayahnya agar bisa mandiri. Akhirnya ia bisa menghadapi semuanya dan memutuskan pensiun dari masa remajanya.
Dulu Deo merupakan sosok remaja yang agak tempramen, iya juga sering nongkrong dipertigaan jalan dengan teman-temannya, terkadang iya juga membuat masalah dengan salah seorang warga. Tak heran drinya pernah dicap sebagai sampah Masyarakat.
Setelah ayahnya meninggal, deo menjadi remaja yang dewasa, ia mulai memiliki perinsip hidup dan mulai belajar memikul sebuah tanggung jawab. Karena di kampung halamannya dirinya kesulitan mendapat pekerjaan, akhirnya ia memutuskan kerja merantau ke Sumatra. Dari gajih pekerjaannya, kini ibu deo membuka warung sederhana, sedangkan deo bertekad menjadi pengusaha, disumatra Deo bertemu dengan seorang sesama perantau, ternyata ayah temannya itu memiliki perkebunan kopi, sehingga mereka bersepakat bekerja sama dalam membangun bisnisnya dibidang kopi.
Akan tetapi, saat membangun bisnisnya dirinya mendapat masalah yang lebih rumit dari masa remajanya, yaitu iya harus berhadapan dengan para mafia kopi, tsebab hal itu menghalangi bisnisnya dan temannya.
Kini sekali lagi Deo meminta doa restu ibunya, kemudian ia membasuk dan mencium kaki ibunya melangkah pergi siap menghadapi mereka.
keputusan Deo menghadapi para mafia dikarebakan para petani didesanya tidak sejahtera. selain itu, para mafia itu meneyebabkan banyak remaja disana yang tidak bisa memanfaatkan potensi diri dan lingkungannya.
Dulu Deo pernah dicap sebagai sampah Masyarakat, kini Deo mulai mengerti siapa sesungguhnya sampah Masyarakat itu. ia bertekad untuk membuktikan bahwa sampah masyarakat yang sesungguhnya bukan remaja yang pengangguran, tapi para mafia yang mengeksploitasi kekayaan negrinya, sehingga membuat petani menjadi tidak sejahtera dan dan generasi muda menjadi pengangguran