Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Bersetting di sekolah elit tahun 1998. Lastri hanyalah satu dari banyak korban perundungan di sekolah. Berasal dari kasta rendah dan sering gagap saat berbicara di depan umum membuat gadis itu semakin dikucilkan. Semua diperburuk dengan krisis moneter yang berimbas pada sistem sekolah yang korup dan hanya memihak kaum atas.
Suatu hari Lastri terjebak di kerumunan mahasiswa yang sedang melakukan demonstrasi pelengseran pemerintah. Di sela keramaian, gadis itu mendengar orasi menakjubkan dari seorang mahasiswa bernama Perwira. Lastri sadar betapa luar biasa kekuatan kata-kata. Hanya satu kalimat saja, bisa membuat orang lain tergerak hati dan pikirannya. Gadis itu bangkit.
Berbekal arahan Perwira, Lastri melatih dirinya berbicara di depan umum. Ia membentuk aliansi sendiri, melawan ketidakadilan di sekolah, bahkan nekat mencalonkan diri menjadi ketua OSIS melawan siswa terpandang dan ambisius bernama Pandu. Semua Lastri lakukan demi menyuarakan hak-haknya. Bagi Lastri pemberontakan yang sebenarnya bukanlah lewat kekerasan, tapi lewat kata-kata. Namun insiden kerusuhan di negerinya membuat Lastri ragu apakah kata-kata saja akan cukup untuk meraih perubahan yang dia inginkan. Berhasilkah Lastri berjuang di tengah banyak tekanan dari sekolah maupun negerinya?
"Jangan meremehkan kekuatan kata-kata. Dengannya kita bisa mengubah hati, pikiran dan dunia. "