Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Atha Jeremia Stasya, gadis luar biasa yang merasa dirinya biasa saja.
Merasa tak punya kelebihan selain seorang hafidzah dan penghafal hadist, tak ada yang bisa dibilang mengagumkan. Dan sudah cukup baginya, menjalani kehidupan dengan penuh kekaguman, kekaguman pada islam yang tak bisa dia jelaskan.
Mualaf, dan tinggal di panti asuhan adalah yang dia pilih. Dan ia merasa Allah selalu menjaganya, memberikannya kebebasan dan keamanan.
Baginya, syair adalah kehidupan, dan rangkaian aksara yang tersusun melambangkan perjalanan kehidupannya. Lagu adalah nafasnya, kehidupan dan kebahagiaan dibingkai kesempurnaan nada yang mengalun.
Kanzo dan Kenzo, seorang gus kembar dengan watak dan sifat berbanding terbalik 180ยบ, sama-sama mengagumi Atha sebagai seorang gadis. Kepada siapakah pilihan Atha jatuh? Siapa yang merelakan Atha bernaung dalam cinta saudaranya? Siapa yang mau melepaskan Atha untuk terjaga dalam genggaman saudaranya? Siapa yang mengikhlaskan Atha terikat dengan saudaranya?
Ini tentang senja yang menerangi pertemuan kita yang pertama kalinya. Tentang kilau yang terburu-buru memudar ketika irama rasa mulai terhampar.