Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Dan, Eden. Mereka tak saling mengenal sebelumnya. Lewat sebuah peristiwa kecelakaan mereka dipertemukan. Dalam peristiwa kecelakaan itu, Eden kehilangan banyak darah. Dan--yang kebetulan golongan darahnya sepadan, mendonorkan darahnya untuk gadis itu. Pertemuan darah itulah yang memulai segalanya.
Hampir tak pernah ada kata-kata 'cinta' di antara mereka, perasaan itu merambat dan meresap perlahan ke kedalaman hati masing-masing. Seperti air yang meresap ke celah-celah tembok. Perasaan halus itu perlahan menyatu dengan segala diri mereka. Kesamaan mereka begitu banyak: golongan darah, kegemaran-kegemaran, cara memandang hidup, juga perasaan yang enggan mereka sebut itu. Namun, rupanya perbedaan di antara mereka jauh lebih banyak.
Tak ingin salah satu di antara mereka terluka lebih dalam oleh perbedaan-perbedaan itu, akhirnya Dan memilih menyingkir dari kehidupan Eden. Namun, bagi Eden semua tak pernah semudah itu. Dan telah menjadi bagian dari dirinya, darah Dan telah meresap ke dalam darahnya, menjadi daging yang menyatu dengan tubuhnya. Segenap diri dan telah melekat hampir di semua sudut apartemennya.
Bagaimana Dan bisa pergi begitu saja?
Eden berpikir, kalau Dan ingin benar-benar pergi, meninggalkannya, maka Dan harus mengambil kembali bagian dari dirinya yang telah kadung menyatu dalam diri Eden. Aliran darah itu. Perasaan yang tak bisa dicabut itu. Semuanya.