Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan yang paling utama"
Seorang gadis yang dulunya lebih dekat dengan Pemilik Cinta, tiba-tiba bertemu dengan seorang lelaki yang merenggut harga dirinya. Mahkota yang menjadi fitrah seorang wanita kini telah hilang darinya. Gadis itu kini telah berlumuran dosa.
Jauh. Dia sudah sangat jauh, hingga Allah murka padanya karena telah melampaui batas.
"Laa takrabuzina" (jangan dekati zina).
Dulu ia sangat menjaga prinsip itu. Dipegang teguhnya tanpa merasa ragu, tapi apalah daya, ia hanyalah manusia biasa yang khilaf. Hatinya pada saat itu tanpa ia sadari jauh dari Cinta-Nya, hingga ia tak sadar bahwa telah jatuh dalam lubang kemaksiatan.
Semakin dalam lubang itu semakin sulit ia keluar dan kini tenggelamlah ia bersama dengan dosanya.
Tidak. Masih ada kesempatan. Allah masih membiarkannya hidup, artinya masih ada kesempatan bukan?
Fir'aun saja yang mengaku dirinya sebagai tuhan masih diberi kesempatan kepada Allah untuk bertaubat sedangkan dia, In Shaa Allah pasti masih bisa diampuni. Jangan lupa bahwa Allah Maha Pemaaf. Pintu Taubatnya terbuka lebar untuk hambanya yang mau kembali padanya.
Dan.. Ketika semuanya kembali pada porosnya, walau dengan susah payah ia keluar dari lubang kemaksiatan itu, perlahan-lahan ia bangkit. Mencari kembali Cinta-Nya yang hilang. Walau semuanya tak lagi sama. Kini ia tak memiliki mahkotanya lagi. Kini ia berbeda.
Saat dalam proses pencariannya ia bertemu dengan seseorang. Seseorang yang membuatnya selalu mengingat-Nya ketika memandang sosoknya.
Perlahan ia berubah, memperbaiki diri. Tapi ia takut.. Apakah masih ada cinta untuknya ? Apakah masih ada yang mau menerimanya ?
"Dan jangan pernah sekali-kali kamu menceritakan aibmu kepada orang lain, sesungguhnya manusia itu adalah tempatnya khilaf dan cukup dirimu dan Allah yang tahu" mintalah kepadanya..
"Yaa Allah tutupilah Aibku".
Maka Allah akan menutupnya selagi kamu tak berucap.
Namun ketika ia mendapatkan cinta yang selama ini dicarinya, cinta yang tulus tanpa mempertanyakan masa lalunya.
Namun semua itu hilang.. Masalalu yang dulu menariknya dalam lubang kemaksiatan kini datang lagi..
Apakah ia mampu menyembunyikan aibnya dari orang yang dicintainya, saat ada mulut orang lain yang akan berucap.