Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Corona Virus Disease 2019 atau yang disebuat dengan Covid-19 meraja lela di Indonesia terutama di Ibu kota. para dokter berkerja keras demi membuat antibody maupun Vaksin namun perkerjaan tersebut tidaklah mudah. dana telah di kucurkan dan tenaga telah digalakkan tapi, hasil tak kunjung datang. Di saat yang sama masyarakat bergolak dengan segala pemikirannya sendiri. Mereka tidak menyadari apa yang tengah terjadi. Ego mereka semakin liat, praduga terus mereka cecarkan dan stigma terus mereka labelkan. smeuanya terlihat sangat kacau. Zai yang tau semua itu berusaha keras tidak memperdulikan semua itu karena ia yakin bahwa kemanusiaan masih terselip diantara manusia-manusia yang bersembunyi. kemudian di tengah perjuangannya dalam mencari Vaksin anaknya menjadi korban. Duka jelas merongrong hati janda beranak 1 ini sampai... Jasad anaknya tidak diterima oleh warga. Apa yang ia pejuangkan rasanya menguap. Bagaimnakah akhir perjuangan Zai untuk menemukan Vaksin Covid-19?
Cerita ini bukan digunakan untuk menyinggung suatu kelompok, organisasi mau pun instansi tertentu. Cerita ini dibuat hanya untuk menyadarkan kita sebagai masyarakat agar kita dapat menghargai orang lain, berfikir saat berucap, dan juga memiliki tanggung jawab atas segala tindakan bukan hanya sekedar untuk ketenaran atau egoisme. Tidak melihat mereka yang berjuang untuk kita bukan berarti tidak ada. Tindakan kita menunjukan siapa kita sebenarnya. 'Gajah di pelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan nampak'