Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Najwa adalah seorang janda kembang di usianya yang masih muda. Baru saja ia melangsungkan pernikahannya, namun kini ia sudah di ceraikan oleh suaminya tanpa alasan yang jelas. Hanya karena suaminya lebih memilih kekasihnya dari pada mempertahankan rumah tangganya yang baru di bina beberapa jam yang lalu dengan Najwa.
Hati Najwa seakan terkoyak. Perasaan sedih, malu, kecewa tidak dapat lagi ia gambarkan. Pernikahan yang ia harapkan akan terjadi sekali seumur hidup, kini tiada lagi. Ibunya yang tidak ingin Najwa larut dalam kesediaannya, mengijinkan Najwa merantau ke luar kota. Setidaknya di tempat yang baru Najwa akan melupakan kesedihannya.
Di tempat yang baru dan suasana baru tersebut, Najwa tidak mengenal siapa pun. Hingga akhirnya suatu hari ia berkenalan dengan seorang pemuda bernama William. Awal kedekatan mereka karena William sering makan di tempat Najwa bekerja, yaitu di sebuah rumah makan kecil di dekat kantor William.
Di saat masa-masa sulit Najwa di tempat baru tersebut, William selalu hadir menolongnya sehingga timbul benih-benih cinta di hati William untuk Najwa. Namun cinta mereka terhalang oleh dinding pemisah yang cukup kokoh dan sulit untuk bisa mereka tembus.
"Sampai kapanpun, ibu ndak akan merestui keinginan kamu nduk, ndak akan pernah. Walaupun ibu sudah mati dan terkubur dalam tanah, ibu ndak akan merestui hubungan kamu dengan nak William," Ibu Wati (ibunda Najwa).
"Aku rela melakukan apapun asal kita bisa bersama Najwa, aku sangat mencintai kamu, tolong ikutlah denganku, kita bisa nikah tanpa restu dari keluarga kita, Najwa. ayo kita kawin lari," William.
"Dinding ini terlalu kokoh untuk bisa kita taklukkan, sebaiknya kita menyerahkan semua ini pada takdir, Will. Aku yakin jika kita jodoh, Allah akan memudahkan semuanya," Najwa.
"Ingat William, Mama tidak akan pernah menyetujui hubungan kamu dengan janda itu. Bagaimana reaksi keluarga besar kita nanti? Mau di taruh dimana muka Mamamu ini?" Ibu Merry (Mama William).