Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Diam dan memendam adalah kegiatan yang sangat amat identik dengan perempuan. Bukan bermaksud mempermainkan ataupun tak memiliki keberanian, hanya ingin merahasiakan apa yang seharusnya disembunyikan.
Tapi bukankah itu lebih baik?
Bahkan Putri Nabi saja melakukan hal yang serupa untuk menjaga kesucian cinta yang telah Allah berikan. Jika dengan diam bisa menghindarkan diri dari hal yang tidak Allah sukai.
Kenapa harus berkoar-koar menyuarakan isi hati?
Terdengar klasik dan sudah bisa ditebak akhir kisahnya akan seperti apa. Cinta itu terkuak dan bersandinglah keduanya dalam sebuah hubungan sakral pernikahan. Tapi sayang seribu sayang karena kisahku tak seindah dan sesederhana itu.
Aku harus menelan banyak kepahitan dan kegagalan, karena calon suamiku yang selalu kabur tanpa sepengetahuan. Bukan hanya satu atau dua kali, melainkan sudah berkali-kali.
Alhasil aku pun memutuskan untuk menjaga rapat-rapat cinta tersebut, biarkan hanya ribuan bait doa yang menemani dan biarkan pula lantunan Kalam Illahi yang menyertai.