Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Aisyah itulah panggilan ku. Masa kelam membuatku sulit menerima kenyataan yang mengharuskan ku mencari suasana baru bersama Ayah. "Iya. Ayah juga kangen Mama". Kata Ayah yang nampak sedih. "Gini saja kita pindah rumah aja ya, karena Ayah juga di pindahkan tugas ke Pontianak. Kamu mau ya sambil kita cari suasana baru". "Tapi rumah ini gimana?. Rumah inikan banyak kenangan dengan Mama Yah!". Kata ku. "Rumah ini Ayah titip ke tetangga sebelah biar dia mengurusnya". Ujar Ayah sambil mengusap kepalaku. "Mungkin ini jalan terbaik supaya aku bisa mengikhlaskan Mama". Batin ku "Gimana mau ya? ". Tanya Ayah Aku pun menganggukkan kepala tanda setuju atas usulan Ayah Permohonan kini menjadi kenyataan, tak terlepas dari usahanya dalam berpeluang dalam mencari cinta suci di ujung senja. Seseorang dambaan hati Tidaklah aku terus mencari Namun mengharuskan diri untuk menjadi Terus istiqarah dalam menanti Sampai waktu tiba yang dikehendaki
Seseorang tambatan hati Ku sebut nama mu disetiap do"a ku Bukan karena terlalu mengharapkan mu Tapi sebagai ikhtiar ku kepada Sang Illahi Dalam menentukan masa depan yang hakiki
Wahai Sang Illahi Bukan aku tak sanggup menanti Tapi kesekian kali aku berharap Namun kunjung tak Kau jawab Apakah ini ujian hati?
Untuk seseorang yang ku perjuangan saat ini Ku mohon Engkau meridhoi Di saat ikhtiar ku dalam menanti Sebuah keinginan yang Kau cintai Dalam menyempurnakan ibadah dengan ikatan suci